Kamis, 28 Mei 2009
Biopori
biopori adalah metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi banjir dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah. Metode ini dicetuskan oleh Dr. Kamir R Brata , salah satu peneliti dari IPB.
Secara alami, biopori adalah lubang-lubang kecil pada tanah yang terbentuk akibat aktivitas organisme dalam tanah seperti cacing atau pergerakan akar-akar dalam tanah. Lubang tersebut akan berisi udara dan menjadi jalur mengalirnya air. Jadi air hujan tidak langsung masuk ke saluran pembuangan air, tetapi meresap ke dalam tanah melalui lubang tersebut. (Wikipedia)
Prinsipnya , peningkatan daya resap air pada tanah dilakukan dengan membuat lubang pada tanah dan menimbunnya dengan sampah organik untuk menghasilkan kompos. Sampah organik yang ditimbunkan pada lubang ini kemudian dapat menghidupi fauna tanah, yang seterusnya mampu menciptakan pori-pori di dalam tanah. Teknologi sederhana ini kemudian disebut dengan nama biopori.
Biopori dapat dibuat di halaman depan, halaman belakang atau taman dari rumah. Lubang biopori sendiri umumnya dibuat dengan lebar kira-kira 30 cm, jarak antar lubang sekitar 50 cm-100 cm.
Dan ternyata, manfaat yang bisa didapat dari lubang biopori antara lain :
Mencegah banjir
Banjir sendiri telah menjadi bencana yang merugikan bagi warga Jakarta. Keberadaan lubang biopori dapat menjadi jawaban dari masalah tersebut. Bayangkan bila setiap rumah, kantor atau tiap bangunan di Jakarta memiliki biopori berarti jumlah air yang segera masuk ke tanah tentu banyak pula dan dapat mencegah terjadinya banjir.Tempat pembuangan sampah organik
Banyaknya sampah yang bertumpuk juga telah menjadi masalah tersendiri di kota Jakarta. Kita dapat pula membantu mengurangi masalah ini dengan memisahkan sampah rumah tangga kita menjadi sampah organik dan non organik. Untuk sampah organik dapat kita buang dlaam lubang biopori yang kita buat.Menyuburkan tanaman
Sampah organik yang kita buang di lubang biopori merupakan makanan untuk organisme yang ada dalam tanah. Organisme tersebut dapat membuat sampah menjadi kompos yang merupakan pupuk bagi tanaman di sekitarnya.Meningkatkan kualitas air tanah
Organisme dalam tanah mampu membuat samapah menjadi mineral-mineral yang kemudian dapat larut dalam air. Hasilnya, air tanah menjadi berkualitas karena mengandung mineral.
Ternyata, dari hasil pencarian saya, Pemprov DKI Jakarta telah menerapkan Teknologi Biopori. Wah, berarti lingkungan rumah saya mensukseskan program pemerintah donk? (Bangga)
Berikut kutipan yang saya dapat dari laman-laman yang mengulas biopori.
Konsep Biopori merupakan salah satu konsep sumur resapan dan mempunyai ;
Tujuan / Fungsi / Manfaat / Peranan Lubang Resapan Biopori / LRB :
1. Memaksimalkan air yang meresap ke dalam tanah sehingga menambah air tanah.
2. Membuat kompos alami dari sampah organik daripada dibakar.
3. Mengurangi genangan air yang menimbulkan penyakit.
4. Mengurangi air hujan yang dibuang percuma ke laut.
5. Mengurangi resiko banjir di musim hujan.
6. Maksimalisasi peran dan aktivitas flora dan fauna tanah.
7. Mencegah terjadinya erosi tanah dan bencana tanah longsor.
Tujuan / Fungsi / Manfaat / Peranan Lubang Resapan Biopori / LRB :
1. Memaksimalkan air yang meresap ke dalam tanah sehingga menambah air tanah.
2. Membuat kompos alami dari sampah organik daripada dibakar.
3. Mengurangi genangan air yang menimbulkan penyakit.
4. Mengurangi air hujan yang dibuang percuma ke laut.
5. Mengurangi resiko banjir di musim hujan.
6. Maksimalisasi peran dan aktivitas flora dan fauna tanah.
7. Mencegah terjadinya erosi tanah dan bencana tanah longsor.
Apa itu Lubang Resapan Biopori (LRB)?
LRB adalah lubang yang dibuat secara tegak lurus (vertikal) kedalam tanah, dengan diameter 10-30 cm dan kedalaman 100cm. Atau tidak melebihi muka air tanah dangkal. Lubang perlu diisi sampah organik sebagai sumber makanan fauna tanah dan akar tanaman yang mampu membuat biopori atau liang (terowongan-terowongan kecil) di dalam tanah.
Alat apa saja yang digunakan untuk membuat LRB?
Alat yang digunakan:
bor tanah (Bor Biopori) atau alat lain yang dapat membuat lubang vertikal, seperti linggis dan alat untuk mengeluarkan tanah dari mata bor.
Bagaimana membuat Lubang Resapan Biopori
- Cari lokasi yang tepat untuk membuat lubang LRB, yaitu pada daerah air hujan yang mengalir seperti taman, halaman parkir, dsb nya.
- tanah yang akan dilubangi disiram dengan air supaya mudah untuk dilubangi.
- Letakkan mata bor tegak lurus dengan tanah untuk memulai pengeboran.
- Lubangi tanah dengan bor Biopori, (bor Biopori adalh bor untuk tanah mineral, (bor Biopori adalah bor untuk tanah mineral), dengan menekan bor kekanan sambil diputar kekanan hingga bor masuk kedalam tanah.
- Dan untuk memudahkan dalam pengeboran, lakukan penyiraman dengan air selama pengeboran.
- Nah setiap kurang lebih 15 cm atau sedalam mata bor berhenti, tarik mata bor sambil tetap diputar kearah kanan, untuk membersihkan tanah yang berada didalam mata bor.
- Bersihkan tanah dari dalam mata bor dengan menggunakan pisau atau alat tusuk lainnya, dimulai dengan menekan tanah dari sisi dalam mata bor sehingga tanah mudah dilepaskan.
- Lakukan terus proses pelubangan tanah berulang-ulang hingga mencapai kedalaman kurang lebih 100cm.
- Apabila tanah berbatu atau kerikil, sehingga terhambatnya pengeboran, maka pengeboran dapat dihentikan hingga kedalamn yang bisa ditembus oleh mata bor saja, walaupun hanya mencapai kedalaman kurang lebih 50 cm.
- lalu isi dengan sampah organik.
Apa saja yang bisa dimasukkan ke dalam LRB?
adalah bahan-bahan yang mudah terurai oleh fauna tanah, misalnya daun, rumput dan sisa-sisa makanan atau yang biasa disebut sampah organik. Tapi jangan memasukkan sampah anorganik ya, seperti plastik, kaleng, mika/fiber karena tidak dapat terurai loh!!
Bagaimana LRB bisa meningkatkan daya resap air?
Bila fauna tanah telah membuat terowongan kecil dalam tanah maka luas bidang permukaannya akan bertambah. Sebagai contoh bila lubang bor berdiameter 10 cm maka luas bidang resapan menjadi 3.218 cm2 (setara dengan volume air 1 ember/321.800 cm3)!
Manfaat:
a. meresapkan air hujan kedalam tanah
b. menjaga ketersediaan air tanah
c. bisa dimanfaatkan untuk membuat kompos
Kapan dan Bagaimana memanen kompos dari LRB?
Yang wajib dilakukan adalah memberikan pakan bagi fauna tanah, usahakan untuk mengisi lubang dengan sampah organik seiap 5 (lima) hari sekali ya!
Dalam 3 bulan kompos umumnya sudah terbentuk dan siap untuk diangkat (dipanen).
Untuk mengambil kompos dari dalam LRB, lakukan seperti saat melakukan pengeboran, tapi yang kita ambil komposnya.
Selesai panen, isi kembali lubang dengan sampah organik.
Dimana lokasi pembuatan Lubang Resapan Biopori
- Dihalaman rumah, perkantoran, lapangan parkir
- Di parit / selokan yang berfungsi hanya untuk aliran pembuangan air hujan saja
- Dilahan kebun dan areal terbuka lainnya
Ukuran bor biopori:
tinggi/panjang bor 120 cm,
diameter bor 10 cm,
lebar gagang pegangan kurang lebih 40 cm
untuk menghindari bahaya terperosok dan longsoran tanah pada lubang resapan biopori, bisa dilakukan dengan:
a. beri paralon (pipa pvc) seukuran lubang dengan panjang 10-15 cm
b. bila diperlukan, tambahkan penyemenan (campuran semen dan pasir) di sekeliling mulut lubang
c. bila daerah lubangsering dilalui orang, tutup lubang dengan kawat atau jaring
(sumber: Kementerian Negara Lingkungan Hidup) (http://www.jakarta.go.id/v70/index.php/en/lingkungan-hidup/1737-lubang-resapan-biopori)
Jakarta memang sudah tak lagi memiliki banyak ruang terbuka hijau yang seharusnya berfungsi sebagai daerah resapan. Tapi ternyata bukan jalan buntu untuk mengatasi permasalahan tersebut ya? Biopori adalah solusi!
Semoga keluarahan-kelurahan lain di Jakarta khususnya segera merealisasikan hal yang sama dengan tempat saya tinggal, Petukangan Selatan, Pesanggrahan , Jakarta Selatan.
Di Posting Oleh : Prasetyo ~ http://stefpousibelv1.co.cc/
Artikel Biopori ini diposting oleh Prasetyo pada hari Kamis, 28 Mei 2009. Terimakasih atas kunjungan anda serta kesediaan anda membaca artikel ini, Kritik dan saran dapat dapat sampaikan melalui kotak komentar. Semoga Artikel Biopori dapat Bermanfaat .. ^_^
Label:
Biopori
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Tulis Komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah membaca Biopori, jika ada yang kurang faham, kalian bisa bertanya melalui komentar, Terima kasih.